Awan Panas Guguran Semeru Kembali Terjadi Sore Ini
TEMPO.CO, Lumajang -Guguran material pijar Gunung Semeru disertai awan panas dikabarkan kembali terjadi Senin sore ini, 20 Desember 2021. Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur mencatat amplitudo getaran 22 milimeter dengan durasi 430 pada pukul 15.14 WIB.
Informasi yang diperoleh TEMPO menyebutkan secara visual gunung api tertinggi di pulau Jawa tertutup kabut. Hujan deras juga terjadi di sekitar kawasan gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini.
Yoga Prahastya, relawan yang berada di Desa Sumbermujur mengabarkan bahwa terjadi hujan deras di sekitar Gunung Semeru. Dia juga menginformasikan aliran lahar sudah mencapai kawasan tambang Curah Kobokan. “Area bawah diminta siaga,” kata Yoga kepada TEMPO.
Sementara itu, informasi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan Gunung Semeru erupsi pada Senin pagi tadi, 20 Desember 2021, sekitar pukul 05.56 WIB. Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.500 meter di atas puncak atau 5.176 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi 433 detik.
Status aktivitas Semeru telah dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III sejak akhir pekan kemarin. PVMBG mengeluarkan rekomendasi larangan melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Warga juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.